Mahkamah – Yulianto sebut praktik Mahasiswa titipan Unila sudah sejak 2010 lalu. Hal itu diungkapkan dalam keterangannya di hadapan Majelis Hakim, Selasa 17 Januari 2023, di PN Tipikor Tanjungkarang.
Baca Juga: Daftar Pemberian Suap PMB Unila 2022
Persidangan lanjutan perkara suap dan gratifikasi PMB Unila 2022, atas nama Terdakwa Karomani, Heryandi dan Muhammad Basri kembali digelar dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.
Dimana pada sidang kali ini, Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan sebanyak enam orang sebagai saksi, yang tiga diantaranya merupakan para Wakil Rektor Universitas Lampung.
Salah satunya adalah Yulianto, selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung, yang didudukkan di muka persidangan untuk memberikan keterangannya berkaitan dengan dugaan praktik penitipan mahasiswa dari para petinggi Unila.
Baca Juga: Cara Karomani Loloskan Mahasiswa Titipan
“Setahu saudara, apakah Dekan-dekan di Unila turut diminta mengumpulkan nama-nama mahasiswa titipan, Seluruhnya atau hanya Dekan tertentu…?,” tanya Agung Satrio Wibowo, selaku Penuntut KPK.
“Setahu saya semuanya,” jawab singkat Saksi Yulianto.
Jaksa pun kembali melanjutkan pertanyaannya, terkait pengetahuan Yulianto sebagai pimpinan di Universitas Lampung, tentang praktik penitipan mahasiswa tersebut.
Dan didapati dari keterangan Wakil Rektor tersebut, bahwa hal tentang penitipan Mahasiswa itu telah berlangsung sejak lama, sekira semenjak kurang lebih 13 tahun yang lalu.
“Sejak kapan sistem titipan ini dilakukan di Unila,” lanjut Penuntut Umum KPK.
“Setahu saya dari 2010 itu sudah dimulai pak,” ucap Yulianto.
Baca Juga: MAKI Dorong Penetapan Tersangka Gratifikasi Karomani
Untuk diketahui, saksi Yulianto sendiri mengakui bahwa dirinya turut menitipkan beberapa nama mahasiswa untuk diluluskan di Universitas Lampung.
Yakni sebanyak empat nama pada Penerimaan Mahasiswa Baru pada 2022, dan enam sisanya ia titipkan pada tahun sebelumnya sejak 2020, yang disebut seluruhnya adalah titipan kolega dan keluarga.
Namun saat ditanya lebih lanjut soal ada tidaknya uang tanda terimakasih yang diterimanya, Yulianto secara tegas menyatakan tak pernah ada.